Pertanyaan tersebut tentu terbersit di benak kalian begitu menyadari bahwa sebentar lagi kalian akan meninggalkan bangku SMA. Pertanyaan tersebut bukan hanya dari kalian saja. Setiap tahun pernyataan seperti di atas selalu mencuat di benak sebagian besar siswa saat menjelang menyelesaikan studinya di SMA. Hendak kuliah di Universitas mana dan memilih Fakultas serta program studi apa, adalah pertanyaan yang seperti musim, selalu berulang setiap tahun. Tak pernah absen. Menurut pengamatan sepintas, pertanyaan tersebut muncul karena kurangnya pengetahuan pada siswa SMA tentang segala sesuatu menyangkut fakultas atau program studi yang ada di perguruan tinggi. Mereka tak memiliki cukup informasi mengenai mata kuliah yang digeluto selama kuliah dan peluang kerja apa saja yang prospektif untuk mereka setelah menamatkan kuliah.
Nah, kurangnya pengetahuan ini mengakibatkan begitu banyaknya calon mahasiswa yang bingung dan salah memilih jurusan sehingga menyesal di kemudian hari. Bukanlah cerita baru seorang mahasiswa yang berhenti di tengah jalan karena merasa tidak cocok dengan program studi yang dipilihnya, lalu beralih ke program studi lainnya yang dirasa lebih cocok dengan pilihan hatinya. Bukan cerita yang asing pula seorang mahasiswa -karena berbagai pertimbangan- terpaksa bertahan kuliah di program studi yang telah terlanjur dipilihnya. Dan, karena merasa terpaksa, semangat belajarnya tak begitu baik sehingga hasil yang dicapai pun pas-pasan, bahkan banyak diantaranya yang sangat jeblok.
Sejauh ini, tercatat ada tiga hal utama yang menjadi penyebab kesalahan pilih jurusan tersebut.
Pertama, pilihan ditentukan karena pengaruh teman.
Jadi, karena tak punya cukup pengetahuan, calon mahasiswa hanya ikut-ikutan saat menentukan pilihan. Referensi utamanya ya itu tadi, obrolan-antar-teman yang sama-sama minim pengetahuannya. Biasanya sih berdasakan referensi seadanya mereka saling bersepakat untuk kuliah di jurusan yang sama dan perguruan tinggi yang sama agar bisa melanjutkan kebersamaan mereka ketika masih SMA.
Kedua, pilihan ditentukan oleh desakan orang tua atau keluarga
Kasus ini kerap terjadi pada keluarga yang kurang terbuka dalam memandang masa depan. Orang tua atau keluarga melihat masa depan dari kacamata mereka sendiri berdasarkan pengetahuan yang terbatas pula. Yang lebih parah, pada beberapa kasus, jurusan yang disarankan oleh orang tua kepada anaknya ternyata adalah karena obsesi si orang tua sendiri sebagai kompensasi atas kegagalan mereka di masa lalu. Memilih jurusan dengan cara ini, tentu akan membuat si anak yang merasa tersiksa mengikuti perkuliahaannya.
Ketiga, memilih fakultas dan program studi berdasarkan pertimbangan den gengsi
Dalam hal ini, pilihan dijatuhkan pada jurusan tertentu karena jurusan tertentu lebih didasari karena jurusan tertentu berada di universitas bergengsi. Tentu bukan suatu yang keliru memilih berkuliah di universitas bergengsi, sebab gengsi almamater sedikit banyak akan menentukan perjalanan karier di masa depan alumninya. Namun, jika pilihan semata-mata disandarkan pada pertimbangan tersebut, bisa jadi di kemudian hari, yang bersangkutan akan keteteran saat menjalani perkuliahan.
Tri Yani Elisabeth
Rabu, 22 Januari 2014
Program Studi Statistik
Bagi siswa kelas XII atau 3 SMA sekarang pasti pada bingung mau pilih jurusan apa di perkuliahan nanti. Simak yuk program studi yang satu ini..
Statistika adalah ilmu yang mempelajari metode pengumpulan
dan pengolahan data untuk memecahkan suatu masalah. Jika kalian memilih program
studi ini, kalian akan diarahkan untuk menguasain dasar-dasar statistika baik
sebagai ilmu pengetahuan maupun sebagai metode. Kalian juga akan belajar
tentang teknik pemasukan dan pengolahan data dengan komputer. Dengan pemasukan
dan pengolahan tersebut kalian dapat merumuskan cara penyelesaian
masalah-masalah industri, bisnis, pemerintahan, dan kemasyarakatan.
Ada beberapa bidang terapan di program studi ini, yaitu
bidang Bisnis dan Ekonomi, Keuangan, Industri, Aktuaris, dan Komputasi.
- · ILMU
Selama belajar di progam studi ini
kalian akan banyak belajar ilmu-ilmu seperti Metode Statistika, Kalkulus,
Logika Matematika, Aljabar Linier Elementer, Teknologi Informasi, Geometri
Analitik, Analisis Data, Algoritma dan Pemrograman, Metode Survei,
Probabilitas, Rancangan Percobaan, Basis Data, Analisis Regresi Teraapan,
Komputasi Statistik, Himpunan, Program Linier, Pengumpulan dan Penyajian Data,
Matematika Distrik, Teori Keputusan, Pengendalian Kualitas Statistik, Optimasi,
Antrian dan Simulasi, Metode Numerik, Sistem Informasi, Metode Peramalan, Riset
Operasi, Reliabilitas, Ekonometri, Runtun Waktu.
- · PROSPEK LULUSAN
Selama ini, alumni program studi
statistika banyak diserap di berbagai instansi antara lain perusahaan swasta,
lembaga pemerintahan, TNI/Polri, BUMN, industry (elektronik, tekstil, makanan,
minuman, farmasi, kertas), lembaga pendidikan, konsultan, badan penanaman
modal, bursa efek, perbankan.
- · KAMPUS
-
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (Diploma)
di Jakarta
-
Universitas Diponegoro di Semarang
-
Institut Pertanian Bogor
-
Institut Sepuluh November di
Surabaya
-
Universitas Padjajaran di Bandung
-
Universitas Gajah Mada di Jogjakarta
-
Universitas Brawijaya di Malang
-
Universitas Hasanuddin di Makasar
Jumat, 03 Januari 2014
Apa bedanya statistika dengan Matematika?
Awalnya
kita menganggap statistika dengan matematika adalah suatu hal yang sama. Namun,
ketika di perguruan tinggi kita melihat jurusan Statistika dan Matematika yang
berdiri secara terpisah maka timbulah pertanyaan “ Apakah Matematika ≠
Statistika ? ”
Sepertinya
banyak orang pula yang bertanya-tanya hal tersebut. Sampai saat ini masih
terjadi perbedaan pendapat apakah Statistika merupakah cabang dari Matematika
ataukah merupakan Ilmu yang berbeda dari Matematika. Kalau kita lihat di Amrik
sono, Matematikawan dan Statistikawan mempunyai wadah masing-masing, ada MAA
(Mathematical Association of America) untuk matematikawan, ada
ASA (American Statistical Association) untuk Statistikawan.
“Matematika
ialah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Objek dari matematika
sendiri adalah konsep-konsep abstrak yang ada dikepala kita.”
Sedangkan
“Statistika
ialah ilmu yang mempelajari bagaimana
merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan
mempresentasikan data.”
“Statistics
is the science of the collection, organization, and interpretation of data”
Apa sih
perbedaannya?
Berikut
liputannya :D
· Pertama, statistika lebih menekankan
kepada penalaran induktif sedangkan matematika cenderung menggunakan penalaran
deduktif. Matematika dikatakan deduktif karena beranjak dari aksioma dan
teorema sehingga memunculkan penalaran-penalaran, model-model dan bukti baru
berdasarkan aksioma dan teorema yang telah ada sebelumnya. Statistika, dengan
situasi yang sama dan data yang sama pula bisa memberikan cara menganalisis
yang berbeda dan memunculkan kesimpulan yang berbeda pula. Hal itu membutuhkan
penalaran induktif, bekerja dengan randomisasi/pengacakan, pengambilan
kesimpulan yang sesuai dan menginterpretasi hasil yang didapat.
· Kedua, matematika menyajikan abstraksi
sedangkan statistika memberikan wawasan dengan penginterpretasikan situasi
nyata. Matematika merupakan ilmu yang abstrak, pada awalnya mungkin terkesan
nyata tetapi pada akhirnya matematika akan cenderung abstrak. Sedangkan
statistika lebih cenderung ke kejadian nyata seperti untuk mengetahui berapa
jumlah penduduk yang bekerja dan merasa puas dengan pekerjaannya, mengetahui
jumlah prosentasi ikan yang ada di lautan, kita tidak bisa menggunakan
perhitungan yang tepat karena kita hanya bisa
mengkira-kirakan/menginterpretasikan dari contoh kecil yang didapat/diambil.
· Ketiga, matematika dan statistika
berbeda dalam penggunaan bilangan. Matematika melihat bilangan sebagai bagian
dari operasi, generalisasi, dan abstraksi sedangkan statistika memandang
bilangan yang dihubungkan dengan situasi nyata, sehingga penting dalam
pembuatan pemodelan dan mengambilan penalaran serta keputusan.
Ada satu
kata yang bisa kita garis bawahi yaitu: DATA . Jadi Statistika berurusan dengan
mengumpulkan, menganalisa dan menginterprestasi data. Tentu saja alat untuk
melakukan hal tersebut (mengumpulkan, menganalisa dan menginterprestasi data)
adalah matematika. Nah..dari sudut pandang ini terlihat Matematika dan
Statistik adalah 2 ilmu yang berbeda karena mempunyai objek study yang berbeda.
Singkatnya,
statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Dimana alat yang digunakan
untuk melakukan hal tersebut adalah matematika. Dari sudut ini terlihat
Matematika dan Statistika adalah dua ilmu yang berbeda karena mempunyai objek
studi yang berbeda.
Selain
itu, ada satu pertanyaan mudah yang mampu menjelaskan secara jelas perbedaan
matematika dengan statistika:
1+1
= ?
Secara
matematika, jawabannya sudah pasti 2 tetapi dalam statistika angka-angka itu
belum tentu menghasilkan jawaban 2, karena dipengaruhi oleh variabel-variabel
lainnya sehingga untuk mengetahui hasilnya perlu diadakan penelitian terlebih
dahulu sebelum menarik kesimpulan. Jadi, matematika merupakan ilmu pasti
sedangkan statistika sering dikaitkan dengan probabilitas. ^^
Nah..kalau
begitu apakah seorang Statistikawan hanya berkutat, hanya ngurusi data?
Oh..tidak mereka tidak fokus ama data tetapi mereka justru fokus ama alatnya,
alat untuk mengumpulkan, menganalisa dan
menginterprestasi data. Para Statistikawan bertugas untuk mempelajari dan
mengembangkan alat tersebut. Seperti yang sudah saya katakan alat tersebut
adalah matematika. Oleh karena itu bisa dikatakan Statistika adalah cabang dari
Matematika yang bertugas untuk merumuskan, merangkai bahasa Matematis menjadi
alat pengolah data.
Nah..jadi
Matematika dan Statistika mempunyai bahasa yang sama yaitu bahasa simbol dan
logika, bedanya statistika topiknya adalah data sedangkan matematika topiknya
adalah bahasa simbol dan logika itu sendiri.
Dengan
kata lain Matematika dan Statistika, serupa tapi tak sama.
Rabu, 25 Desember 2013
Top Jurusan dengan Prospek Gaji Tertinggi : STATISTIKA adalah salah satu yang terbaik
Pernahkah kamu merasa di indonesia itu semua orang sangat
menginginkan kuliah di kedokteran karena berharap dapat gaji tinggi…?
Well data dan fakta menunjukkan bahwa lulusan statistika
menempati top lulusan dengan gaji tertinggi, sementara kedokteran bahkan diluar
20 besar.
Berikut rangking jurusan yang lulusannya punya gaji tinggi
yang data dan faktanya diteliti oleh PayScale, beserta jumlah gajinya.
1. Teknik Perminyakan
Pemula: 69juta/bulan (pemula: baru bekerja 2th)
Pengalaman: 103juta/bulan (pengalamab: sudah bekerja 15 tahun)
Pemula: 69juta/bulan (pemula: baru bekerja 2th)
Pengalaman: 103juta/bulan (pengalamab: sudah bekerja 15 tahun)
2. Teknik Kimia
Pemula: 45juta/bulan
Pengalaman: 77juta/bulan
Pemula: 45juta/bulan
Pengalaman: 77juta/bulan
3. Teknik Elektro
Pemula: 43,5juta/bulan
Pengalaman: 73juta/bulan
Pemula: 43,5juta/bulan
Pengalaman: 73juta/bulan
4. Teknik Material
Pemula: 42,5juta/bulan
Pengalaman: 72,5juta/bulan
Pemula: 42,5juta/bulan
Pengalaman: 72,5juta/bulan
5. Teknik Penerbangan
Pemula: 42,5juta/bulan
Pengalaman: 72juta/bulan
Pemula: 42,5juta/bulan
Pengalaman: 72juta/bulan
6. Teknik Komputer
Pemula: 43,5juta/bulan
Pengalaman: 71juta/bulan
Pemula: 43,5juta/bulan
Pengalaman: 71juta/bulan
7. Fisika
Pemula: 35juta/bulan
Pengalaman: 71juta/bulan
Pemula: 35juta/bulan
Pengalaman: 71juta/bulan
8. Matematika
Terapan
Pemula: 37juta/bulan
Pengalaman: 69,5juta/bulan
Pemula: 37juta/bulan
Pengalaman: 69,5juta/bulan
9. Ilmu Komputer
Pemula: 40juta/bulan
Pengalaman: 69juta/bulan
Pemula: 40juta/bulan
Pengalaman: 69juta/bulan
10. Teknik Nuklir
Pemula: 46juta/bulan
Pengalaman: 68juta/bulan
Pemula: 46juta/bulan
Pengalaman: 68juta/bulan
Tidak cuma matematika terapan, statistika dan matematika murni juga menghuni 20 besar
11. Teknik Biomedical
12. Ekonomi
13. Teknik Mesin
14. Statistika
15. Teknik Industri
16. Teknik Sipil
17. Matematika Murni
18. Teknik Lingkungan
12. Ekonomi
13. Teknik Mesin
14. Statistika
15. Teknik Industri
16. Teknik Sipil
17. Matematika Murni
18. Teknik Lingkungan
Lengkapnya bisa kamu cek disini:
Memang data diambil di Amerika, Indonesia tidak termasuk,
tapi disana negara sangat maju, penghargaan berupa gaji diberikan memang kepada
orang yang tepat. Di Indonesia pasti akan menuju kearah sana.
Statistika mungkin hanya peringkat 14 dari segi gaji, tapi
tahukah kamu kalo faktanya pekerjaan terbaik (tak hanya memperhitungkan gaji)
jatuh ke jurusan statistika…
Ada sesuatu yang menarik dari jurusan statistika, coba
perhatikan diluar biaya SPP, jurusan statistika selama kuliah cuma bisa
dijatakan modal pensil dan kertas saja kan? Ga perlu biaya praktek kayak
kedokteran yang sangat mahal.....
Tapi
ingat, yang menentukan suksesmu bukanlah jurusan yang kamu pilih, tapi kerja
keras dan usahamu, jadi jangan mengandalkan dosen untuk menyuapi ilmu, tapi
andalkan dirimu sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)